Pasar
Oligopoli dan Monopoli
Pasar
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang
dipelajari dalam teori-teori ekonomi mikro. Tetapi secara garis besar dapat
dibagi 2, yakni kolusif dan tidak kolusif kalau dilihat dari perilakunya, dan
dilihat dari penguasaan pasar dapat juga dibagi dua, yakni oligopoli penuh dan
parsial. Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula dengan perilakunya yang akan
diuraikan pada bagian kedua. Namun demikian, pengukuran yang agak realistik
adalah pengukuran yang digunakan oleh J.S. Bain. Dalam pengukuran ini terlihat
adanya derajat struktur oligopoli.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan
menggunakan kurva Lorenz, demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam
andil perusahaan dalam industri dapat pula diukur dengan menggunakan angka
Gini. Kesejahteraan ini dapat diukur dalam besaran produksi, nilai tambah,
tenaga kerja dan modal atau asset yang dimiliki perusahaan. Tingkat kesenjangan
mungkin relatif rendah pada industri oligopoli penuh, pada hal industri ini
mempunyai tingkat konsentrasi yang relatif tinggi. Sebaliknya, industri
oligopoli parsial relatif akan lebih senjang, sedangkan konsentrasinya relatif
rendah. Dalam industri oligopoli penuh tidak ditemukan perusahaan berskala
kecil, sedangkan pada oligopoli parsial, sering atau banyak ditemukan
perusahaan yang berskala kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan konsentrasi,
antara lain adalah faktor efisiensi, skala ekonomi, kebijaksanaan pemerintah,
sifat produk, merger dan kemajuan teknologi. Semua faktor ini dapat
berkombinasi atau berdiri sendiri-sendiri.
Perilaku Oligopoli
Perilaku Oligopoli
Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh
dan umum, tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk
mencapai tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya
indeterminate, yakni tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa
teori yang diuraikan tadi adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu
disusun dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik,
akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu terletak pada
asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah
mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif,
yakni model pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni
tipe yang mempunyai biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik.
Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh
biaya perusahaan dan permintaan pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin
besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan yang berskala
besar.
Selanjutnya, Bain telah menyusun teori harga-batas, yakni
suatu industri akan melakukan rintangan masuk melalui permainan tingkat harga.
Jika harga diturunkan, produksi meningkat dan pendatang baru akan tidak jadi
masuk industri, tetapi pada suatu waktu industri ini dapat mengurangi produksi
dan memperoleh laba abnormal dan hail ini menarik untuk entry. Kalau akan ada
entry, mereka gunakan entry-gap. Teori-teori marjinal mendapat kritik, terutama
dari Hall dan Hitch. Atas penelitian yang dilakukannya maka perusahaan tidak
menggunakan analisis biaya marjinal dan hasil marjinal, tetapi menentukan biaya
rata-rata. Dengan biaya rata-rata ini berkembang pula teori mark-up, yakni
biaya variabel rata-rata ditambah dengan persentase tertentu untuk keuntungan.
Keuntungan ini dapat bersifat bruto maupun neto.
Ciri-ciri pasar oligopoli
- Terdapat banyak penjual/
produsen ya ng menguasai pasar.
- Barang yang dijual dapat berupa
brang homogen atau berbeda corak.
- Terdapat halangan masuk yang
cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar.
- Satu diantara para oligopolis
merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar
terbesar.
Macam-macam
oligopoli
- Oligopoli murni yang ditandai
beberapa perusahaan yang menjual produk homogen.
- Oligopoli dengan perbedaan yang
ditandai beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Dampak
negatif oligopi terhadap perekonomian:
- Keuntungan yang yang terlalu
besar bagi produsen dalam jangka panjang
- Timbul inifisiensi produksi
- Eksploitasi terhadap konsumen dan
karyawan perusahaan
- Harga tinggi yang relatif
stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
- Kebijakan pemerintah dalam
mengatasi oligopoli
- Pemerintah mempermudah masuknya
perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
- Diberlakukannya undang-undang
anti kerja sama antar produsen.
Struktur Pasar Oligopoli
Batasan tentang struktur pasar oligopoli
sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah
diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah
produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan
oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar
dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian
sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang
mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20
perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang dipelajari dalam
teori-teori ekonomi mikro. Tetapi secara garis besar dapat dibagi 2, yakni
kolusif dan tidak kolusif kalau dilihat dari perilakunya, dan dilihat dari
penguasaan pasar dapat juga dibagi dua, yakni oligopoli penuh dan parsial.
Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula dengan perilakunya yang akan diuraikan
pada bagian kedua. Namun demikian, pengukuran yang agak realistik adalah
pengukuran yang digunakan oleh J.S. Bain. Dalam pengukuran ini terlihat adanya
derajat struktur oligopoli.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan menggunakan kurva
Lorenz, demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam andil perusahaan
dalam industri dapat pula diukur dengan menggunakan angka Gini. Kesejahteraan
ini dapat diukur dalam besaran produksi, nilai tambah, tenaga kerja dan modal
atau asset yang dimiliki perusahaan. Tingkat kesenjangan mungkin relatif rendah
pada industri oligopoli penuh, pada hal industri ini mempunyai tingkat
konsentrasi yang relatif tinggi. Sebaliknya, industri oligopoli parsial relatif
akan lebih senjang, sedangkan konsentrasinya relatif rendah. Dalam industri
oligopoli penuh tidak ditemukan perusahaan berskala kecil, sedangkan pada
oligopoli parsial, sering atau banyak ditemukan perusahaan yang berskala kecil.
Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan konsentrasi, antara lain adalah
faktor efisiensi, skala ekonomi, kebijaksanaan pemerintah, sifat produk, merger
dan kemajuan teknologi. Semua faktor ini dapat berkombinasi atau berdiri
sendiri-sendiri.